Wisuda Angkatan XXXI, 6 Agustus 2016

     Sabtu, 6 Agustus 2016, Universitas Katolik Widya Karya Malang menyelenggarakan Wisuda Sarjana dan Ahli Madya Angkatan XXXI untuk melepas 106 lulusan yang terdiri dari 24 orang dari Program Studi Manajemen, 46 orang dari Program Studi Akuntansi, 8 orang dari Program Studi Manajemen  Perkantoran, 5 orang dari Program Studi Teknik Mesin, 7 orang dari Program Studi Teknik Sipil, 4 orang dari Program Studi Manajemen Informatika, 4 orang dari Program studi Teknologi Hasil Pertanian, 5 orang dari Program Studi Agribisnis dan 3 orang dari Program Studi Ilmu Hukum.

   Wisuda yang berjalan dengan khidmat ini dihadiri oleh Uskup Malang Mgr. H.J.S. Pandoyoputro, O.Carm dan Wali Kota Malang, H. Muhammad Anton, beserta ratusan tamu undangan lainnya. Hadir pula untuk memberikan Orasi Ilmiah, Prof. Dr. F.X. Eko Armada Riyanto, CM, dengan tema “Tantangan Pendidikan Tinggi di Era Digital”.

 

   Dalam sambutannya, Rektor Unika Widya Karya Malang, Rm. Albertus Herwanta, O.Carm.,M.A. menyampaikan paparan tentang Rancang Pokok (Grand Design) dan Rencana Strategis Unika Widya Karya ke depan serta program yang sudah dikerjakan guna terwujudnya Visi Misi Universitas, antara lain peningkatan fasilitas fisik dan pengembangan sumberdaya manusia seperti pelatihan, workshop, seminar, penerbiatan peraturan kepegawaian yang semuanya bermuara pada peningkatan pelayanan pendidikan di Unika Widya Karya.

   Sementara itu. Dalam orasi Ilmiahnya, Prof. Dr. F.X. Eko Armada Riyanto, CM. menggugah kesadaran hadirin bahwa saat ini semua informasi bisa diakses hanya dengan jari telunjuk. Hal ini sangat mungkin terjadi karena ribuan informasi dapat diakses melalui gawai canggih yang dioperasikan dengan sentuhan-sentuhan jari di layar. Pendidikan di era ini memungkinkan subyek bisa belajar banyak hal di luar kelas. Pendidikan yang dilakukan di dalam kelas tidak lagi menjadi satu-satunya cara mendidik manusia. Digitalized Society, atau mereka yang lahir di masa gawai canggih berkembang pesat menggunakan internet bukan hanya sekedar hiburan melainkan juga tempat diskusi dan berbagi informasi sehingga mereka mendapatkan ilmu tidak selalu dari guru mereka di kelas. Hal ini tentu saja mengubah cara pandang semua orang akan pendidikan yang selama ini sudah berjalan. Dengan adanya akses yang tak terbatas wilayah ini, beliau berharap agar Indonesia menjadi producer ilmu pengetahuan yang sadar akan pemerataan pendidikan bagi siapa saja.

   Bapak Wali Kota Malang, H. Muhammad Anton, yang akrab dipanggil Abah Anton, berpesan bahwa para lulusan harus menjaga nama baik almamater dan mengingatkan bahwa wisuda merupakan awal perjuangan sesungguhnya untuk berperan serta membangun bangsa. Mereka harus mampu berpikir kreatif menerapkan semua teori, hardskill dan softskill, yang telah mereka pelajari agar mampu bersaing secara sehat dan kompetitif khususnya dalam menghadapi MEA. MEA bukanlah ancaman melainkan peluang untuk perkembangan masyarakat dan negara yang lebih maju.

   Kesempatan berikutnya diberikan oleh Bapak Uskup Malang, Mgr. H.J.S Pandoyoputro, O.Carm, untuk memberikan sambutan. Beliau berpesan kepada para wisudawan agar mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada di masyarakata agar bekal ilmu yang diperoleh menjadi berguna. Mereka perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang diajarkan agar bisa dipraktekkan dengan tepat sehingga bisa melangkah maju dan membawa perubahan dalam masyarakat.

   Setelah Orasi Ilmiah dan sambutan, acara dilanjutkan dengan pengukuhan semua wisudawan termasuk 7 wisudawan dengan IPK tertinggi. Mereka adalah Ali Rahmanullah A., S.T., (IPK: 3,58), Willibrordus Mario Domingo D Flora, S.T., (IPK: 3,61), Lidya Ekasari, S.E., (IPK: 3,69), Anastasia Meylani Dwi Setyaningsih, A.Md., (IPK: 3,75), Thomas Aquinas Leza Eda, S.H., (IPK: 3,80), Yuliana Ernawati, S.P., (IPK: 3,91) dan Dessy Ratnasari, S.E., (IPK: 3,98).

Selamat kepada para wisudawan, bulatkan tekadmu meraih cita-cita, doa kami selalu menyertai kalian.