Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 3000 watt di desa Niwak, Kalimantan Selatan

Ketenagalistrikan merupakan salah satu prioritas pembangunan dalam pemerintahan Presiden Jokowi, yang membutuhkan investasi sebesar Rp 1.035 triliun dari total Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai Rp. 4.197 triliun.  Dari jumlah rupiah sebanyak itu, diharapkan sebagian partisipasi dari sektor swasta.

Keuskupan Banjarmasin dibawah Komisi Karya Nyata yang dipimpin oleh Bapak Willy Sebastian, ikut berpartisipasi dalam pembangunan terutama dalam Program Pembangunan Dayak Meratus di Kalimantan Selatan yang telah berlangsung selama 9,5 tahun.  Proyek ini bertujuan mengangkat harkat dan martabat Suku Dayak Meratus dengan pembangunan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Sosial ekonomi.  Salah satu desa yang sedang dibangun adalah desa Niwak; dimana desa ini terletak di lereng pegunungan Meratus dengan akses jalan yang sangat minim dan jauh dari jangkauan pembangunan pemerintah.  Tetapi karena letaknya di lereng di desa ini terdapat beberapa potensi air yang dapat dimanfaatkan untuk tenaga listrik.  Maka melalui surat permintaan tenaga ahli untuk perancangan dan pemasangan tenaga air ke Universitas Katolik Widya Karya Malang, diadakan kerjasama antara Komisi Karya Nyata Keuskupan Banjarmasin dengan UKWK.

Pertama-tama, pada bulan Agustus 2017, Bapak Harsa Dhani dari Teknik Mesin Unika Widya Karya, mengunjungi desa Niwak untuk survei kebutuhan warga dan potensi air yang ada.  Warga terdiri atas 12 kepala keluarga yang masing-masing membutuhkan listrik sekitar 200 watt untuk penerangan, televisi dan kulkas; maka kira-kira dibutuhkan listrik sebesar 2400 watt untuk seluruh desa.  Selanjutnya diadakan survei lapangan di beberapa titik yang potensial dan didapati di suatu titik sungai dapat menghasilkan sekitar 3000 watt.

Kemudian dilakukan perancangan pembangkit listrik ini, dengan bendungan untuk menstabilkan aliran air, penstock untuk mengalirkan air, pompa sebagai turbin, generator sinkron, rumah turbin dan panel.  Barang-barang didatangkan ke desa dan diangkut ke posisi air terjun.  Warga desa Niwak dengan gigih dan pantang menyerah ikut berpartisipasi dana dan tenaga; pada saat pembangunan seorang warga mengendarai sepeda motor membawa semen untuk bendungan, melewati jalan sempit dan jatuh ke jurang, tetapi syukur kepada Tuhan, warga tersebut tidak mengalami luka serius, hanya lecet di beberapa tempat.  Berikutnya untuk mengangkut turbin dan generator ke site seberat 300 kg, itu membutuhan usaha ekstra, juga pengangkutan penstock ke site yang dipanggul warga, disini dapat dilihat berkat Tuhan yang luar biasa bagi orang-orang yang mau berusaha dan mengandalkan Tuhan.

Cara kerja PLTMH ini adalah air ditampung oleh bendungan sehingga pasokan air stabil, kemudian dialirkan ke penstock (pipa besar) ke turbin; karena tendangan air ini, turbin berputar pada porosnya.  Poros turbin dikopling dengan generator sehingga generator ikut berputar bersama-sama.  Generator yang berputar menghasilkan listrik.

Proyek ini telah terselesaikan dengan baik dan warga desa dapat menikmati listrik 3000 watt tanpa biaya bulanan dan tanpa polusi.  Anak-anak sekolah dapat belajar sampai sore hari.  Pada tanggal 18 Maret 2018, listrik mikro hidro “Niwak” ini diresmikan oleh Bapa Uskup Mgr. Petrus Boddeng Timang, yang dihadiri juga oleh para ketua adat dari desa Niwak dan desa-desa sekitar, Kapolsek Bapak Andre, Danramil Bapak Yohanes, Ketua Komisi Karya Nyata Bapak Willy Sebastian, Harsa Dhani dari Unika Widya Karya dan warga dari desa Niwak dan desa sekitar.

Salam Scientia Ad Laborem