Dalam Rangka Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional 2016, pada tanggal 2 Mei 2016 Universitas Katolik Widya Karya Malang menghadirkan Bapak Trias Kuncahyono, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, untuk memperbincangkan masalah pendidikan agar mampu menghasilkan insan akademis yang unggul.
Beliau mengawali paparannya dengan tantangan sumber daya manusia di era digital sekarang ini. Penulis belasan buku tentang Timur Tengah ini memaparkan bagaimana pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi oleh kelompok radikal ISIS untuk melakukan rekrutmen sekaligus terror kepada masyarakat dunia. Dengan dana sekaligus kemampuannya di bidang teknologi informasi dan komunikasi mereka menunjukkan kebengisannya kepada dunia agar daya kejut yang muncul menjadi sangat menakutkan, sekaligus memberikan kekaguman bagi mereka yang terjebak pada heroism sempit serta segelintir orang yang hidupnya tertutup (eksklusuf), beberapa orang bahkan bergabung demi uang.
Banjirnya informasi membutuhkan kearifan dan kemampuan manusia untuk memilah dan memilih mana informasi yang penting dan dibutuhkan bagi pengembangan pribadi dan lingkungannya.
Agar mampu memilah dan memilih informasi yang baik dan benar bagi pengembangan dirinya, terlebih dahulu seseorang haruslah memiliki sifat-sifat yang terbuka (tidak ekslusive), membiasakan diri dengan aneka perbedaan baik pandangan/ideologi maupun kondisi sosial.
Terdengar usang, namun sungguh berharga, berkali-kali Beliau menekankan tentang perlunya dinamisasi dan implementasi ideologi Pancasila sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena hanya dengan Pancasila sajalah kita bisa mempertahankan keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Di akhir acara, kembali Bapak Trias Kuncahyono berpesan agar kaum muda senantiasa membuka diri dengan aneka perbedaan dan terus menerus melakukan proses pemberdayaan diri agar menjadi manusia yang unggul.