Enak Ga Sih Memiliki Dosen Friendly

Dosen selalu identik dengan karakter tegas, galak, berwibawa, hingga membuat orang-orang segan. Lalu apakah ini juga yang membuat para mahasiswa seakan segan untuk lebih mendalami dosen dan seakan ada batasan yang tidak kasat mata antara hubungan dosen dan mahasiswanya, hanya dengan batas garis tipis profesionalitas.

Jika kita memiliki dosen yang perhatian, jiwa kekeluargaannya kuat, friendly dan selalu suportif apakah image dosen yang selama ini dimiliki akan luntur ? Atau kah jika kita memiliki dosen yang seperti itu,  apakah perkuliahan tidak akan berjalan serius seperti yang seharusnya?

Sebenarnya, tidak semua ada plus dan minusnya jika kita memiliki dosen yang tegas. Sebagai mahasiswa kita akan lebih bertanggung jawab terhadap tugas dan tidak meremehkan, di sisi lain jika kita memiliki dosen yang friendly kita akan nyaman berproses di bangku perkuliahan sehingga kita bisa belajar dan bertanya apa pun tanpa adanya sekat penghalang antara dosen dan mahasiswanya.

Sisi positifnya lagi, jika kita memiliki dosen yang “seperti teman” kita lebih cepat belajar dan beradaptasi. Karena dari sisi psikologis, generasi jaman sekarang jika semakin di kerasi maka akan semakin membangkang. Sehingga kita harus deep talk, bicara dari hati ke hati sehingga bisa membuat mereka berposes dan bertanggung jawab kepada tugas serta orang tua mereka yang menyekolahkannya.

Salah satu kampus yang bukan hanya memberikan Ilmu, tetapi juga pendampingan psikologis, sehingga dosen menjadi lebih dekat adalah Universitas Katolik Widya Karya. Di sini tidak ada lagi namanya dosen killer dan suasana di bangku perkuliahan menjadi lebih menyenangkan