(source : travelkompas)
Ingin memulai kuliah di perantauan? Sebaiknya kamu cari tahu dulu biaya hidup di Kota yang kamu tuju supaya tidak kaget dan overbudget. Kali ini kita membahas Biaya Hidup di Malang sebagai seorang Mahasiswa di Kampus Malang. Lantas, bagaimana biaya hidup di Malang bagi mahasiswa perantauan?
Tempat dan Biaya Kost di Malang
Dikenal sebagai kota pelajar, tak sulit untuk menemukan tempat kost mahasiswa di Malang. Tempat kost di kota ini pun beragam. Ada yang berupa kamar dengan berbagai fasilitas yang berbeda, apartemen, hingga rumah kontrak.
Untuk menekan biaya hidup di Malang, mahasiswa yang merantau biasanya patungan dalam mengontrak rumah. Harga sewa rumah di Malang berkisar antara belasan hingga puluhan juta rupiah per tahun tanpa perabotan. Untuk biaya rutin seperti listrik, air, maupun internet, masing-masing penghuni kontrakan biasanya patungan lagi setiap bulannya.
Tidak mau ribet dengan urusan kontrakan? Tinggal di kost saja. Biaya kost di Malang juga beragam, tergantung fasilitas masing-masing kamar. Misalnya, kamar kost dengan kamar mandi di dalam biasanya ditawarkan dengan harga yang lebih tinggi daripada kamar kost yang berbagi kamar mandi dengan sesama teman kost yang lain.
Harga kost juga berbeda, ada yang per bulan, per semester, atau per tahun. Pada umumnya, biaya kost di Malang berkisar ratusan ribu rupiah. Namun lokasi rumah kost juga berpengaruh. Semakin dekat dengan kampus dan fasilitas publik seperti transportasi umum, biasanya semakin tinggi pula harga kost yang ditawarkan.
Biaya bukan masalah untukmu? Kalau begitu, apartemen bisa masuk pilihan nih untukmu. Menyewa dan tinggal di apartemen terasa lebih efisien bagi kamu yang tak memiliki kendala finansial. Pasalnya, fasilitas yang ditawarkan di apartemen jauh lebih lengkap dan nyaman daripada di rumah kontrakan maupun rata-rata kamar kost.
Gaya Hidup dan Ragam Makanan di Malang
Kenapa gaya hidup tak bisa dipisahkan dari budget biaya makanan saat tinggal di Malang? Karena di Malang, kamu memiliki segudang pilihan untuk kamu memilih makananmu.
Mahasiswa yang memilih makanan warung di dekat kampus atau kost pada akhirnya mengeluarkan biaya hidup di Malang yang lebih rendah dibandingkan mereka yang sering makan dan nongkrong di cafe. Jika memilih menu-menu rumahan sederhana ala warung, biaya satu kali makan berkisar antara Rp10.000,00 hingga Rp25.000,00.
Sebaliknya, siapkan budget ekstra kalau kamu akan makan dan nongkrong di resto atau cafe yang sekarang semakin mudah ditemukan di Malang. Menu-menu yang ditawarkan di tempat makan ‘non-warung’ ini rata-rata dipatok di atas Rp25.000,00.
Harga di atas memang bukan ukuran mutlak. Misalnya, sebotol air mineral di cafe tentu harganya tak sampai Rp25.000,00. Yang pasti, jika ingin menekan biaya hidup di Malang, memasak makanan sendiri adalah pilihan yang cerdas – dan lebih sehat!
Transportasi Mahasiswa di Malang
Sebagai mahasiswa yang harus mengerjakan berbagai macam tugas, transportasi menjadi rutinitas yang tak terelakkan. Jadi, jangan sampai terlewat memperhitungkan transportasi sebagai bagian dari biaya hidupmu.
Sebagian mahasiswa di Malang kuliah dengan menggunakan kendaraan pribadi, motor sekalipun. Sedangkan bagi sebagian yang lain, mobilitasnya sangat tergantung pada transportasi umum. Apapun itu, tetap ada biaya dan pengeluaran pada kedua jenis mobilitas mahasiswa ini. Ya, biaya hidup kuliah di Malang tak lepas dari biaya transportasi.
Dengan kendaraan pribadi, pengeluaranmu terkait dengan harga bahan bakar dan servis kendaraan. Sedangkan jika mobilitasmu menggunakan transportasi umum, pengeluaranmu dipengaruhi oleh tarif angkutan di Malang. Saat ini tarif angkutan umum untuk sekali jalan sekitar Rp4.000,00.
Biaya Lainnya dan Hiburan
Belajar boleh, tapi jangan lupa untuk refreshing. Nah, biaya hidup mahasiswa di Malang pada sektor hiburan ini sangat subyektif – sesuai dengan selera dan keadaan finansial kita masing-masing.
Sebagai pengingat, orang tua pastinya merestui kita merantau untuk kuliah demi masa depan yang lebih baik. Ada harapan dan doa yang dititipkan pada setiap lembar rupiah yang dikirimkan untuk kita. Jadi, bijaklah dalam menggunakan uangmu.
Ngomong-ngomong, daripada sibuk menghabiskan uang, bukanlah lebih baik apabila kita belajar cara menghasilkan uang? Bukankah dengan adanya pemasukan ekstra, berarti kita juga membantu orang tua dengan menyokong sebagian dari biaya hidup kuliah di Malang? Semua keputusan kembali ada di kamu.