Jumat, 29 April 2016, Unika Widya Karya menjadi tuan rumah Pertemuan 95 Mahasiswa Penerima Beasiswa Misereor APTIK yang terdiri dari 3 Perguruan Tinggi Katolik, yaitu 31 Mahasiswa Unika Widya Mandala Madiun dan 32 Mahasiswa Unika Darma Cendika Surabaya dan 32 Mahasiswa UKWK Malang. Pertemuan kali ini mengambil tema “Gather to Carve A History” (Dalam Kebersamaan, Kita Mengukir Sejarah). Dalam pengantar awalnya, RP. Eko Putranto, O.Carm berharap agar seluruh kaum muda, khususnya para penerima beasiswa ini, bisa megukir sejarah untuk Indonesia dan bisa mengambil peran dalam Gereja.
Pada sambutannya, Rektor Unika Widya Karya, RP. Albertus Herwanta, O.Carm., M.A. menyampaikan bahwa kegiatan pertemuan ini tetap dalam rangka pendidikan. Pendidikan kali ini lebih memunculkan sisi informalnya. Kebanyakan pembentukan karakter terjadi di luar pendidikan formal. Beliau menyampaikan bahwa ada banyak orang pandai yang bekerja pada orang yang kurang pandai. Hal ini bisa menjadi bahan refleksi khususnya bagi anak muda sebab banyak anak muda yang tidak mau berefleksi. Kegiatan di SPI harus bisa membuat para mahasiswa berfikir kritis secara intensif yang mana hal itu membutuhkan permenungan. Orang yang sukses adalah orang yang mampu melihat ke luar dan dalam dirinya melalui meditasi dan permenungan. Menutup sambutannya, Rektor berharap agar para mahasiswa mempunyai karakter yang kuat, tidak hanya sekedar intelejensi sebab manusia bisa bangkrut karena tidak mempunyai karakter.
Setelah Sambutan, para mahasiswa disuguhi tarian Umbul-Umbul Blambangan yang dibawakan dengan sangat baik oleh Para Mahasiswa UKWK Malang. Harapan yang terkandung dari tarian ini adalah semoga mereka menjadi semakin berkarakter, pandai dan akrab satu sama lain.