“BERMAIN”  MELALUI JUSTITIA UNITED FUTSAL CLUB (JUF)

Bermainlah dalam permainan, tetapi janganlah main-main! Mainlah dengan sungguh-sungguh tetapi permainan jangan dipersungguh. Kesungguhan permainan terletak dalam ketidaksungguhannya,

Barang siapa mempermainkan permainan, akan menjadi permainan permainan.
Bermainlah untuk bahagia tetapi janganlah mempermainkan bahagia.

(Drijarkara)

JUSTITIA UNITED FUTSAL CLUB (JUF)  merupakan kegiatan bermain futsal yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BEM FH) Universitas Katolik Widya Karya Malang. Kelompok ini dibentuk pada saat rapat pengurus BEM bersama Dekan, Kaprodi, dan Ka.Lab FH pada hari Jumat, 14 Maret 2025. Inisiatif tercetus dari Maria Febronia Japol, mahasiswa semester 6, yang menginginkan ada suasana “bermain” di tengah  kegiatan akademik, untuk menyegarkan pikiran dan “mengeluarkan keringat”. Usulan ini disambut antusias oleh sebagian besar mahasiswa mengingat kegiatan bermain sekaligus berolah raga menjadi selingan positif di tengah kegiatan akademik.

Justitia United FC (Justitia United Futsal Club) beranggotakan dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum Unika Widya Karya, usai bermain futsal, 21 Maret 2025.

          Tak membutuhkan waktu lama untuk segera melaksanakan usulan BEM tersebut, bertempat di gedung futsal di dekat kampus Unika Widya Karya, Dekan, Kaprodi, dan Ka.Lab berbaur dengan mahasiswa. Tak ada sekat. Mahasiswa dari berbagai daerah – Nias, Papua, NTT, Jawa Timur, dan Kalimantan – berbaur dalam suasana dan akrab dan bahagia. Benar kata Drijarkara, “bermainlah untuk bahagia”.

Perasaan bahagia dirasakan oleh Angel Wenna, mahasiswa semester 6, karena melalui JUF, ia bisa dekat dengan ibu bapak dosen, kakak dan adik tingkat. Sementara Ketua BEM FH, Angel Diana mengatakan, “Hari ini adalah hari yang penuh keceriaan dan kebersamaan di Fakultas Hukum. Semua angkatan berkumpul, dosen berkumpul, suasana meriah, dan kami bisa mengenal lebih dekat”. 

Selfie cantik dan gemulai. Jangan tanya kalau sudah di lapangan. Mahasiswa cewek FH Unika Widya Karya ini perkasa dan gesit menggiring bola.
Pak Paraou Paskalis Sitanggang menggiring bola, siap-siap dicegat mahasiswanya.
Membangun spirit egaliter dan sportif melalui futsal.
Pak Deny Andreas Krismawan, jatuh untuk ketiga kalinya….
Tak peduli berapa kali jatuh, yang penting bangkit!

Sementara itu, Jenny “Mbappe” yang juga anggota Resimen Mahasiswa Unika Widya Karya berharap kegiatan ini diharapkan berjalan terus karena bisa menciptakan suasana akrab dan menyenangkan.  Hal senada diutarakan oleh Bintang Artha Nadeak, mahasiswa FH yang juga peraih kejuaraan silat tingkat regional dan nasional, bahwa futsal ini bukan sekadar ajang olahraga, tapi juga wadah untuk mempererat kebersamaan, menjunjung sportivitas, dan menyalurkan semangat kompetitif dengan cara yang positif. Bahkan ia berharap kegiatan ini bisa menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu, karena dapat mewadahi semangat fair play, menunjukkan yang terbaik, dan memupuk kebanggaan bagi civitas akademika.

Alam NTT dan Papua telah melatih kaki mereka, kuat, gesit, dan lincah.

(RDI)