Kegiatan Praktikum Kewirausahaan Fakultas Pertanian Universitas Katolik Widya Karya

   “Kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh jumlah wirausahanya!” kesimpulan ini dikemukakan oleh seorang sosiolog bernama David McCleland. Simpulan tersebut dapat dibuktikan dengan tingkat kesejahteraan Indonesia yang saat ini memiliki wirausahawan sekitar 0.18% dari seluruh total populasi penduduk (sebagai perbandingan:  Singapura sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, Amerika Serikat hampir 13%).

Besar minat lulusan perguruan tinggi untuk menjadi karyawan dan menyadari adanya ketertinggalan dalam menumbuhkan wirausahawan baru, maka berbagai program kewirausahaan telah dibuat oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, antara lain: Co-op (magang di perusahaan selama minimal 1 semester). PMW (Program Mahasiswa Wirausaha – Program pemberian dana hibah untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan) dan PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan) dan himbauan untuk memasukan pengetahuan tentang kewirausahaan sebagai salah satu kurikulum mata kuliah di semua program studi.
   Menjawab tantangan atas permasalahan tersebut pada hari Jumat, 4 Desember 2015, Fakultas Pertanian Universitas Katolik Widya Karya mengadakan Praktikum Kewirausahaan di area Kampus. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Kewirausahaan yang dilaksanakan setiap tahun oleh para mahasiswa dari Jurusan Agribisnis dan Teknologi Hasil Pertanian. “Praktikum ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam mengolah bahan makanan menjadi makanan siap saji”, demikian kata Ibu Herdinastiti, S.P., M.P., selaku ketua panitia kegiatan. “Selain itu, mereka juga mendapatkan pengalaman pahit manisnya berjualan”, beliau menambahkan. Kegiatan ini mereka laksanakan di dalam dan di luar kampus. “Pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini hanya dilaksanakan di luar kampus, tapi sekarang di luar dan di dalam kampus”, beliau melanjutkan. Selain itu dosen yang biasa disapa Bu Dina ini menginfokan bahwa hasil keuntungan akan diberikan kepada mahasiswa dengan mengembalikan modal yang diberikan oleh fakultas.

   Berbagai makanan ringan seperti cilok, pudding, nugget dan kripik dijual oleh para peserta. Makanan ringan ini mereka modifikasi dengan tampilan yang lebih menarik dari pada tampilan pada umumnya. “Kami mengkombinasikan beberapa bahan tambahan sehingga tampilannya menjadi unik”, kata Aktri, peserta yang sibuk mencampur adonan. Ketika ditanya tentang hal apa yang diperoleh dari kegiatan ini ia menambahkan, “saya mendapatkan pengalaman baru khususnya tentang berjualan di kampus. Selain itu saya juga belajar bekerjasama dengan orang lain”, pungkasnya.

   Para pembelinya adalah dosen, tenaga kependidikan dan paling banyak mahasiswa. Mereka mendapatkan makanan yang dimasak di tempat sehingga makanan masih fresh. “Pudding ini agak lain dari biasanya. Ada bahan yang berupa bubuk seperti cokelat”, demikian komentar salah satu pembeli. Semakin siang, para pengunjung dan pembeli semakin banyak. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk mempertajam kemampuan mengolah makanan dan mengatur penjualan makanan tersebut.